
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DEREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN KESISWAAN TH 2003
KATA PENGANTAR
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sangat cepat telah membawah dampak terhadap kehidupan siswa maupun pembinanya berfikir lebih maju dan modern.
Untuk itu Direktorat Pembinaan Kesiswaan berupaya menjembatani kemajuan-kemajuan tersebut dengan melakukan usaha-usaha melengkapi dan menyempurnakan , buku-buku yang berkaitan dengan pembinaan kesiswaan.
Salah satu jalur pembinaan kesiswaan ialah melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah
Sejalan dengan prinsip-prinsip di atas dan tanpa mengurangi isi buku-buku teks yang telah ada tentang ke–OSIS-an, maka disusunlah buku ” Informasi tentang OSIS ” dengan tujuan :
1.Melengkapi hal-hal yang belum dimuat didalam buku-buku yang
diterbitkan lebih dahulu.
2.Dapat lebih memperjelas pengertian dan makna, tujuan dan hasil
yang diharapkan melalui pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah
secara benar dan baik.
3.Dapat membantu para pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua
baik dipusat maupun di daerah untuk lebih memahami betapa
pentingnya keberadaan OSIS di sekolah.
Diharapkan dengan adanya buku ini yang intinya berisi tuntunan dan bimbingan
kepada anggota OSIS, pengurus OSIS , para pendidik tenaga kependidikan dan orang tua, meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang ke-OSIS-an.
Dengan segala kekurangannya , mudah-mudahan buku ini dapat memberikan mamfaat yang sebesar-besarnya bagi siswa , guru , orang tua , tenaga kependidikan dan masyarakat di tengah-tengah derunya pembangunan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 08 Juli 2003
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
A. Sejarah Terbentuknya OSIS :
Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar sekolah.
Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) perlu ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan “OSIS” sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan”, yaitu :
1. Organisasi Kesiswaan
2. Latihan Kepemimpinan
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
4. Kegiatan wawasan Wiyatamandala
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai
situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para
siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam
pengaruh negative dari luar sekolah
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di
antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk
mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses
belajar mengajar.
3. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan
pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan
kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.
B. Dasar Hukum :
1. UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional
2. UU Nomor 14 Tahun 2005; tentang Guru dan Dosen
3. PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005; tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
5. Kep. Mendukbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman
Pembinaan Kesiswaan
C. Tujuan :
Tujuan penulisan buku “Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah” antara lain :
1. Melengkapi hal-hal yang belum dimuat di dalam buku yang
diterbitkan lebih dahulu
2. Dapat lebih memperjelas pengertian, makna, tujuan dan hasil yang
diharapkan melalui pelaksanaan Organisasi Intra Sekolah secara baik
dan benar
3. Dapat membantu para pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua,
serta masyarakat baik di pusat maupun di daerah untuk lebih
memahami betapa pentingnya keberadaan OSIS di sekolah
4. Dapat dijadikan pedoman untuk pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
siswa dalam lingkungan sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar